IT’S TEA TIME

Ditemukan di Cina 5000 tahun yang lalu, teh pun akhirnya mendunia. Kini sudah banyak penelitian yang menegaskan bahwa teh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Minuman ini bisa dibilang sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat dunia, termasuk Indonesia yang menjadikan teh sebagai hidangan tetap yang disajikan oleh para tuan rumah jika ada yang bertamu. Di Jepang, kegiatan minum teh bahkan ada upacaranya, orang-orang Jepang menganggap keramat teh mungkin karena teh yang kaya manfaat. Masyarakat Inggris sampai menyediakan waktu khusus untuk minum teh yaitu di sore hari. Sajian teh mint dan manis khas Maroko, dimaksudkan untuk menghormati tamu disana. Minuman rakyat yang mendunia ini memang memiliki banyak manfaat dari kesehatan hingga kecantikan.

Teh dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Kandungan antioksidannya pun tergolong tinggi, sehingga teh dapat disebut sebagai minuman awet muda.

Biasanya teh digolongkan berdasarkan proses fermentasinya, berdasarkan hal ini teh terbagi menjadi 3, yaitu teh hitam, teh oolong, dan teh hijau.

Teh hitam telah mengalami proses fermentasi yang sempurna, sedangkan teh oolong hanya mengalami separuh proses fermentasi saja.

Teh hijau sama sekali tidak melewati proses fermentasi. Biasanya daun teh hijau dikeringkan dengan cara alami. Karena proses alami inilah yang membuat teh hijau mengandung polifenol 2 kali lebih tinggi dibandingkan teh hitam dan oolong, sehingga dipercaya khasiat teh hijau lebih terasa dibandingkan teh hitam. Teh hijau yang kaya akan antioksidan penangkal radikal bebas, telah dimanfaatkan sejak jaman dahulu kala untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Teh hijau digunakan untuk menyembuhkan luka dan mencegah penyakit kulit. Para peneliti di Cleveland, AS, menemukan bahwa teh hijau memiliki manfaat sangat positif terhadap kulit karena mampu melindungi kulit dari pengaruh sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit.

Ada juga White tea atau teh putih. Teh ini berasal dari pucuk daun teh yang paling muda dan paling lembut, dan sering ditutupi bulu-bulu puting langsing. Dalam beberapa kasus, selama pertumbuhannya, daun teh dilindungi dari sinar matahari untuk membatasi produksi klorofil sehingga warnanya menjadi lebih terang. Segera setelah panen, daun teh ini dekeringkan secara alama dengan cara dijemur dibawah terik matahari tanpa digulung dan kemudian cepat dipanaskan sehingga tidak beroksidasi. Berbeda dari teh hitam dan teh hijau, air seduhan white tea akan tetap bening tanpa berubah jadi pekat atau kecoklatan. Karena tidak mengalami oksidasi, maka white tea tidak menimbulkan perubahan warna dan rasa pada saat diseduh. Daun white tea juga tidak tergulung dan layu karena tidak adanya proses fermentasi dan oksidasi. Hal ini yang menyebabkan white tea dapat mempertahankan kandungan polifenolnya yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau. Rasa dari teh ini sangat ringan, hampir tidak berasa mirip air putih. Teh ini jarang sekali diproduksi secara besar seperti teh hijau atau hitam karena teh ini hanya diambil dari pucuk yang menyebabkan harganya jauh lebih mahal di pasaran.

Teh juga sering diberi nama sesuai tempatnya berasal. Misalnya teh Ceylon dari Srilanka dengan rasanya yang khas, ada juga teh Assam dari India yang ditanam di daerah Lembah Assam di India atau juga teh Darjeeling yang berasal dari daerah dekat Darjeeling yang letaknya dekat dari Nepal.

Beberapa negara Asia yang terkenal sebagai produsen teh yaitu Cina, Jepang dan Indonesia. Teh dari negara-negara ini disebut sebagai Teh Asia.

Tanaman teh mengandung vitamin dan mineral serta tannin, flouride, selenium, zinc, flavonols, polyphenols, beta karoten, dan beberapa bahan aktif lainnya yang dapat memberikan efek positif bagi tubuh.

Antioksidan dalam teh bisa melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan juga menjadikan teh sebagai pembunuh alami bagi bakteri dan virus sehingga berfungsi menjaga keseimbangan flora alami di dalam usus dan dapat membantu tubuh mempertahankan diri dari serangan virus flu.

Katekin pada teh yang juga merupakan antioksidan, dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dan juga dapat membantu pembakaran kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga bisa mencegah obesitas, pengerasan pembuluh nadi, dan tersumbatnya aliran darah. Jantung dan keseluruhan sirkulasi pun bisa terlindungi.

Flavonoidnya mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel penyebab kanker dan mencegah pertumbuhan sel kanker baru.

Tanin adalah zat khas yang terdapat dalam tanaman teh. Zat ini terdapat di bagian akar, buah dan daun. Pada tubuh manusia, polyphenol kompleks yang disebut tanin ini memiliki efek astringent yang membuat kulit lebih lering dan kencang. Tanin berguna dalam mengendalikan diare, merelaksasi mata merah dan lelah, juga mengatasi infeksi mulut dan tenggorokan. Efek buruk tannin yaitu dapat meninggalkan noda pada gigi bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, menghalangi penyerapan vitamin dan mineral sehingga dapat menyebabkan konstipasi.

Untuk memperoleh manfaat teh secara maksimal, sebaiknya hindari menyeduh teh dengan air mendidih. Hal itu dapat mencegah ekstraksi zat-zat bermanfaat dan akan menyebabkan pengekstraksian kafein dan tannin dalam jumlah banyak yang justru cenderung merugikan.

SOURCE : FIT MAGAZINE, JULY 2007

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Name*


Message*

Welcome To Basil

My Instagram

Facebook

Recent Posts

A Theme For

    Blogger Friends


Recent Comments