Minimnya Penghargaan untuk Petugas Kebersihan Kota

Petugas kebersihan kota, adalah salah satu profesi penting yang sering sekali kita abaikan. Profesi yang sering dipandang sebelah mata ini, sebenarnya sangat berperan penting dalam siklus hidup sebuah kota. Para petugas kebersihan kota ini bekerja hampir tanpa kenal waktu, di saat pagi buta dengan udara dingin yang menusuk kulit para petugas ini mulai berjibaku dengan sampah-sampah yang berserakan di hampir setiap sudut kota, siang hari saat matahari dengan teriknya yang menyengat para petugas kebersihan ini berinteraksi kembali dengan sampah yang sudah berserakan lagi di pinggir jalan, saat malam tiba sekali lagi mereka bersiaga dengan sapu dan karung-karung yang mereka bawa untuk menampung sampah yang selalu ada hampir di setiap sudut kota walaupun sudah begitu banyak tempat sampah yang disediakan pemerintah daerah di setiap kota.

Jalan raya, trotoar, hingga sungai tak pernah lepas dari kehadiran sampah, hingga seolah sampah telah menjadi hiasan untuk banyak tempat disamping tempat sampah dan berbagai macam tanaman yang ada di pinggiran jalan sebagai pengurang polusi. Tidak kurang dari 12 jam, sampah akan berserakan lagi meskipun setiap 12 jam para petugas kebersihan melakukan tugasnya.

Sampah-sampah yang selalu berserakan, apakah hal itu disebabkan oleh kurangnya kesungguhan para petugas kebersihan dalam melaksanakan tugasnya, ataukah memang masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungannya dan bahkan terkesan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya termasuk para petugas kebersihan ini?, jawabannya bisa keduanya. Di kota-kota besar dan kota penyangga, peran para petugas kebersihan seolah tidak pernah dilirik oleh masyarakat, padahal para petugas ini lah yang ada di barisan depan saat sampah-sampah dengan bau khasnya menyengat hidung, tapi tetap saja kita dengan asyiknya membuang sampah di tempat umum.

Tak jarang berbagai pertanyaan pun muncul saat di tengah hari kita melihat banyak sekali sampah berserakan dimana-mana tanpa ada seorang pun petugas kebersihan, kemana para petugas ini?, disinilah seharusnya masyarakat mulai sadar dan segera belajar untuk bisa disiplin dan bijak dalam hal lingkungan. Para petugas kebersihan ini terkadang terlihat malas-malasan bekerja, atau bahkan tidak serius dengan apa yang mereka kerjakan. Hal itu bisa jadi dipicu oleh kurangnya penghargaan untuk mereka dari pemerintah. Pekerjaan mengelola sampah seolah tidak berarti dan para petugas ini seolah membaur dengan sampah tanpa ada penghargaan yang layak.

Ada sebuah penuturan menarik dari seorang petugas kebersihan wanita yang sudah belasan tahun berjibaku dengan sampah. “Sekarang mah petugas kebersihan kayak kita jam kerjanya dibatesin sampe jam 4. Udah jam 4 mah, sampah-sampahnya mulai diangkutin, kadang kalau di pasar kayak gini bisa sampai 2 truk sampahnya.”, kata seorang petugas kebersihan wanita di Bogor yang ditemui di daerah Dewi Sartika Bogor. Wanita berusia akhir 40-an tersebut menuturkan bahwa setiap tahun fasilitas dan penghargaan dari pemerintah untuk para petugas kebersihan semakin berkurang. “Saya mah udah capek sebenernya, mau minta pensiun dini malah gak boleh, katanya baru boleh nanti kalau udah umur saya masuk 60 tahun.”, tutur wanita tersebut dengan logat khas bogor-nya sambil merapikan sepatu bootnya. Dengan dua buah kantung plastik yang dibawanya, wanita tersebut terus berbagi cerita soal pekerjaannya dengan sampah. “Biar kata kita udah pegawai negeri, tapi makin hari pemerintah daerah makin gak ada ngasih-ngasihnya sama kita. Sampe 3 tahun lalu, kita masih dapet seragam, boot, sama mukena kalau sekarang mah gak ada. Ini sepatu boot saya beli sendiri, alhamdulillah saya masih bisa beli sendiri. Nih ini kantong plastik saya bawa kemana-mana sambil nyapu juga, isinya mukena kalau saya tinggal di masjid,giliran saya mau solat eh udah gak ada mukenanya. Dulu kalau hari ibu atau ulang taun Bogor, kita suka dikasih tuh kayak sembako sama uangnya seratus rebu terus sama mukena bisa dapet 3 tiap orang sama baju muslimnya juga, dulu mah enak tapi sekarang mah boro-boro, hahahaha, tapi saya mah bersyukur aja, alhamdulillah, yang penting saya udah tenang nanti dapet gaji pensiun karena udah diangkat jadi pegawai negeri”, lanjutnya sambil tertawa. Dari penuturan wanita tersebut, bisa disimpulkan bahwa dewasa ini, saat sampah semakin banyak, perhatian pemerintah seolah semakin berkurang secara bertahap untuk para petugas kebersihan di negeri kita ini, dan hal itu tidak hanya terjadi untuk petugas kebersihan, namun juga untuk hampir semua petugas dan pekerja sosial di negeri ini. Anggaran negara untuk pekerja-pekerja ini sebenarnya sudah sangat besar, tapi pada kenyataannya banyak dari petugas-petugas ini yang kehidupannya jauh dari kata layak. Bukan salah mereka saat mereka berjibaku dengan sampah, baju yang mereka kenakan jadi kotor. Saat seperti itu, apakah ada orang yang tanpa rasa segan rela duduk disampingnya saat berada di kendaraan umum?, kebanyakan dari kita pasti akan merasa segan dan memilih untuk menjauh, bahkan tanpa kita sadari kita melakukan sedikit pelecehan pada orang tersebut dengan pandangan kita atau sikap kita yang terlihat tidak suka pada orang tersebut. Padahal secara tidak langsung, kita juga-lah yang membuat mereka seperti itu, dan lagi-lagi tidak kita sadari. Tentu saja mereka tidak harus hingga memungut-mungut sampah yang berserakan jika kita bisa disiplin membuang sampah pada tempatnya dan dapat memilah sampah itu dengan baik.

Solusi untuk masalah-masalah kecil ini mungkin dianggap sepele untuk kebanyakan orang, tapi bukankah kesejahteraan masyarakat itu bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti ini?. Anggaran negara seharusnya cukup untuk memberikan kelayakan hidup dan jaminan keamanan kerja untuk para petugas ini jika tidak ada oknum nakal yang dengan rajinnya memangkas anggaran-anggaran tersebut. Memang kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah dalam persoalan ini, karena memang akar dari semua persoalan yang mendera masyarakat kita ditimbulkan karena para petinggi hingga pegawai pemerintahan daerah yang dengan nyamannya memangsa hak-hak untuk orang-orang kecil. Pelik, pemerintah pun berusaha memperbaiki dan semakin diperbaiki makin terlihat betapa bobroknya sistem di negeri ini.

Lalu apa yang bisa masyarakat lakukan untuk hal-hal kecil tersebut selain mengomentari pemerintah yang semakin tidak bisa diharapkan?, mudah saja sebenarnya. Kita bisa memulainya dengan cara mendisiplinkan diri kita sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Saat kita tidak membuang sampah di jalanan, rel kereta api, selokan, hingga ke sungai, tentunya kita akan sangat-sangat membantu mengurangi tugas berat para petugas kebersihan ini, sehingga apa yang mereka dapatkan dari pemerintah bisa sebanding dengan apa yang mereka kerjakan. Tidak ada sulitnya saat kita bisa benar-benar peduli dengan lingkungan sekitar kita, jika masyarakat bisa membuka mata tentang hal ini, bisa jadi dalam beberapa tahun mendatang selain lingkungan bisa terbebas dari sampah-sampah yang tidak berada pada tempatnya, kesejahteraan masyarakat kecil pun mungkin akan meningkat karena adanya kepedulian dari sesama masyarakat tanpa harus selalu menyalahkan pemerintah.


Source : Author

posted under | 0 Comments

IT’S TEA TIME

Ditemukan di Cina 5000 tahun yang lalu, teh pun akhirnya mendunia. Kini sudah banyak penelitian yang menegaskan bahwa teh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Minuman ini bisa dibilang sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat dunia, termasuk Indonesia yang menjadikan teh sebagai hidangan tetap yang disajikan oleh para tuan rumah jika ada yang bertamu. Di Jepang, kegiatan minum teh bahkan ada upacaranya, orang-orang Jepang menganggap keramat teh mungkin karena teh yang kaya manfaat. Masyarakat Inggris sampai menyediakan waktu khusus untuk minum teh yaitu di sore hari. Sajian teh mint dan manis khas Maroko, dimaksudkan untuk menghormati tamu disana. Minuman rakyat yang mendunia ini memang memiliki banyak manfaat dari kesehatan hingga kecantikan.

Teh dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, dan membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Kandungan antioksidannya pun tergolong tinggi, sehingga teh dapat disebut sebagai minuman awet muda.

Biasanya teh digolongkan berdasarkan proses fermentasinya, berdasarkan hal ini teh terbagi menjadi 3, yaitu teh hitam, teh oolong, dan teh hijau.

Teh hitam telah mengalami proses fermentasi yang sempurna, sedangkan teh oolong hanya mengalami separuh proses fermentasi saja.

Teh hijau sama sekali tidak melewati proses fermentasi. Biasanya daun teh hijau dikeringkan dengan cara alami. Karena proses alami inilah yang membuat teh hijau mengandung polifenol 2 kali lebih tinggi dibandingkan teh hitam dan oolong, sehingga dipercaya khasiat teh hijau lebih terasa dibandingkan teh hitam. Teh hijau yang kaya akan antioksidan penangkal radikal bebas, telah dimanfaatkan sejak jaman dahulu kala untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Teh hijau digunakan untuk menyembuhkan luka dan mencegah penyakit kulit. Para peneliti di Cleveland, AS, menemukan bahwa teh hijau memiliki manfaat sangat positif terhadap kulit karena mampu melindungi kulit dari pengaruh sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit.

Ada juga White tea atau teh putih. Teh ini berasal dari pucuk daun teh yang paling muda dan paling lembut, dan sering ditutupi bulu-bulu puting langsing. Dalam beberapa kasus, selama pertumbuhannya, daun teh dilindungi dari sinar matahari untuk membatasi produksi klorofil sehingga warnanya menjadi lebih terang. Segera setelah panen, daun teh ini dekeringkan secara alama dengan cara dijemur dibawah terik matahari tanpa digulung dan kemudian cepat dipanaskan sehingga tidak beroksidasi. Berbeda dari teh hitam dan teh hijau, air seduhan white tea akan tetap bening tanpa berubah jadi pekat atau kecoklatan. Karena tidak mengalami oksidasi, maka white tea tidak menimbulkan perubahan warna dan rasa pada saat diseduh. Daun white tea juga tidak tergulung dan layu karena tidak adanya proses fermentasi dan oksidasi. Hal ini yang menyebabkan white tea dapat mempertahankan kandungan polifenolnya yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau. Rasa dari teh ini sangat ringan, hampir tidak berasa mirip air putih. Teh ini jarang sekali diproduksi secara besar seperti teh hijau atau hitam karena teh ini hanya diambil dari pucuk yang menyebabkan harganya jauh lebih mahal di pasaran.

Teh juga sering diberi nama sesuai tempatnya berasal. Misalnya teh Ceylon dari Srilanka dengan rasanya yang khas, ada juga teh Assam dari India yang ditanam di daerah Lembah Assam di India atau juga teh Darjeeling yang berasal dari daerah dekat Darjeeling yang letaknya dekat dari Nepal.

Beberapa negara Asia yang terkenal sebagai produsen teh yaitu Cina, Jepang dan Indonesia. Teh dari negara-negara ini disebut sebagai Teh Asia.

Tanaman teh mengandung vitamin dan mineral serta tannin, flouride, selenium, zinc, flavonols, polyphenols, beta karoten, dan beberapa bahan aktif lainnya yang dapat memberikan efek positif bagi tubuh.

Antioksidan dalam teh bisa melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, antioksidan juga menjadikan teh sebagai pembunuh alami bagi bakteri dan virus sehingga berfungsi menjaga keseimbangan flora alami di dalam usus dan dapat membantu tubuh mempertahankan diri dari serangan virus flu.

Katekin pada teh yang juga merupakan antioksidan, dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dan juga dapat membantu pembakaran kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga bisa mencegah obesitas, pengerasan pembuluh nadi, dan tersumbatnya aliran darah. Jantung dan keseluruhan sirkulasi pun bisa terlindungi.

Flavonoidnya mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel penyebab kanker dan mencegah pertumbuhan sel kanker baru.

Tanin adalah zat khas yang terdapat dalam tanaman teh. Zat ini terdapat di bagian akar, buah dan daun. Pada tubuh manusia, polyphenol kompleks yang disebut tanin ini memiliki efek astringent yang membuat kulit lebih lering dan kencang. Tanin berguna dalam mengendalikan diare, merelaksasi mata merah dan lelah, juga mengatasi infeksi mulut dan tenggorokan. Efek buruk tannin yaitu dapat meninggalkan noda pada gigi bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, menghalangi penyerapan vitamin dan mineral sehingga dapat menyebabkan konstipasi.

Untuk memperoleh manfaat teh secara maksimal, sebaiknya hindari menyeduh teh dengan air mendidih. Hal itu dapat mencegah ekstraksi zat-zat bermanfaat dan akan menyebabkan pengekstraksian kafein dan tannin dalam jumlah banyak yang justru cenderung merugikan.

SOURCE : FIT MAGAZINE, JULY 2007

posted under | 0 Comments

Babilonia

Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan Mesopotamia (Sekarang Irak), dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus raja pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam perkembangan kebudayaan Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan beberapa daerah di negara tersebut menjadi pusat kebudayaan hingga ke luar daerah Bbilonia sendiri pada zaman perunggu dan awal zaman besi. Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya bukan didirikan hingga menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite, sebagian besar sejarahnya Babilonia berada dibawah pemerintahan orang-orang Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing seperti Kassite, Elam, Het, Aram, Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.

Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno dari masa pemerintahan Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum masehi. Diperkirakan sekitar seratus tahun setelah jatuhnya Kekaisaran “Ur-III” dari Sumaria di tangan bangsa Elam, suku Amorite mendapatkan kendali kekuasaan untuk hamper seluruh wilayah Mesopotamia dan merebut tahta Assyiria, Mari, Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di Mesopotamia.

Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis pengembangan budaya antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh Mesopotamia termasuk penggunaan dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas di seluruh daerah. Pengaruh Sumaria terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi berbagai pengkonversian dalam hal leksikal, sintaksis, morfologi dan fonologis bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk merujuk pada Sumaria dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund.

Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria sebagai bahasa resmi di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan untuk hal-hal tertentu seperti upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah sampai abad ke-1 masehi.

Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal zaman besi sering disebut sebagai budaya “Assyro-Babilonia” karena kedekatan yang saling bergantung di pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring berjalannya waktu, nama Babilonia kini digantikan menjadi Sumaria.

Kebudayaan Babilonia kuno

Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia menyebabkan besarnya produksi dan penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat. Kuil-kuil di Babilonia terbuat dari struktur batu bata mentah sebagai penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan di kuil-kuil tersebut. Salah satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata tanah liat ini menuntun ke awal perkembangan penggunaan pilaster dan kolom, dibuatnya lukisan-likisan di dinding dan juga penggunaan ubin berenamel. Dinding-dinding mulai diwarnai dengan berbagai berwarna dan kadang disepuh dengan seng atau emas serta penggunaan ubin sebagai lantainya. Pewarnaan terracotta di bagian atas kuil juga digunakan untuk pemlesterannya.

Astronomi

Ada beberapa dokumen kuno dari masa Babilonia Lama yang membahas tentang aplikasi matematika untuk menghitung panjangnya periode siang hari selama tahun matahari.Observasi oleh para ilmuwan Babel selama berabad-abad tentang fenomene-fenomena langit, dicatat dalam rangkaian tulisan kuno berbentuk baji yang bernama 'Enūma Anu Enlil'.

Catatan tertua astronomical yang paling signifikan adalah catatan ke-63 dari 'Enūma Anu Enlil'-catatan Venus dari Ammi saduqa- tentang kemunculan Venus yang terlihat di langit selama hampir 21 tahun, hal ini juga menjadi bukti bahwa fenomena kemunculan planet yang terlihat di langit terjadi secara berkala. Segi empat Astrolabe tertua yang ditemukan di catatan, tertanggal tahun 1100 sebelum masehi. Mul-Apin sebuah catatan kuno yang berisi katalog bintang dan rasi bintang dan juga skemanya untuk memprediksi waktu terbitnya matahari dan juga tentang tata letak planet-planet, panjang waktu satu hari yang diukur dengan jam air, Gnomon, bayangan dan juga sisipan-sisipan astronomi.

Teks GU bangsa Babilonia berisi tentang pengaturan letak bintang-bintang dalam suatu ‘string’ yang berada di sepanjang lingkaran deklinasi sehingga dapat dihitung ukurannya serta interval waktunya, juga untuk menilik bintang zenith yang dipisahkan oleh perbedaan yang terlihat.



Kedokteran

Catatan tertua tentang ilmu kedokteran ditemukan pada abad ke-2 sebelum masehi saat dinasti Babilonia pertama. Teks medis Babilonia yang terkenal luas berjudul Diagnostic Handbook yang ditulis oleh seorang dokter bernama Esagil kin Apli dari Borsippa pada masa pemerintahan Raja Adad Iddina Apla.

Bersama dengan ilmu kedokteran kontemporer mesir kuno, orang Babel memperkenalkan konsep diagnosis, prognosis, pemeriksaan fisik dan pemberian resep. Selain itu, The Diagnostic Handbook juga memperkenalkan metode terapi dan aetiologi serta penggunaan empirisme, logika dan rasionalitas dalam hal diagnosis, prognosis dan juga terapi. Catatan tersebut juga berisi daftar gejala-gejala medis dan juga pengamatan empiris yang detail dengan aturan logika yang digunakan untuk menggabungkan gejala yang diamati dari seorang pasien dengan diagnosis dan prognosis. Gejala-gejala dan penyakit-penyakit diobati melalui terapi dengan penggunaan perban, krim serta pil. Jika pasien tidak dapat diobati secara fisik, para dokter Babel terkadang melakukan eksorsisme untuk membersihkan jiwa pasien dari segala macam kutukan dan ilmu sihir.

The Diagnostic Handbook ditulis berdasarkan aksioma-aksioma dan juga asumsi-asumsi logis, termasuk pandangan moderen tentang pemeriksaan dan pemeriksaan gejala pasien yang memungkinkan para dokter mengetahui penyakit yang diderita oleh pasien, aetiologi dan perkembangannya juga seberapa besar kemungkinan pemulihan pasien tersebut. Esagil kin Apli menemukan berbagai macam penyakit dan mendeskripsikan gejala-gejalanya dalam teksnya. Teks tersebut berisi berbagai jenis penyakit epilepsi dan penyakit lain yang saling berhubungan bersama dengan diagnosis dan prognosisnya. Kemudian dalam beberapa waktu, ilmu kedokteran Babel semakin menyerupai kedokteran Yunani dalam banyak hal.

Sastra

Ada beberapa perpustakaan yang di bangun di beberapa kota dan di dalam kuil, sebuah pepatah Sumeria kuno menegaskan “dia yang akan unggul menjadi seorang ahli tulisan, harus bangkit bersama fajar”.

Ada banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di seluruh dunia. Yang paling terkenal adalah Epic of Gilgamesh yang terangkum dalam 12 buku yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi Unninni yang disusun berdasarkan prinsip astronomi. Tiap divisi dari buku-buku tersebut berisi cerita tentang petualangan Gilgamesh yang menjadi tokoh sentral dari keseluruhan cerita.

Kebudayaan Babilonia Baru

Astronomi

Dari banyak ilmu yang ada, astronomi dan astrologi masih menduduki peringkat pertama di antara masyarakat Babel. Astronomi adalah ilmu tertua di Babilonia. Zodiak yang saat ini kita kenal, merupakan penemuan orang Babilonia yang sangat tua. Pada masa itu, para Babel sudah bisa meramalkan kapan terjadinya gerhana matahari atau bulan. Ada banyak teks kuno yang menyebutkan tentang penelitian orang Mesopotamia tentang gerhana.

Astronomi Babilonia dipercaya menjadi dasar untuk ilmu astronomi di berbagai daerah lain di seluruh dunia, termasuk astronomi Hellenistik dan Yunani, astronomi klasik India, astronomi Sassania, Bizantium dan Syiria, astronomi Islam, astronomi Asia Tengah serta astronomi Eropa Barat. Astronomi Babilonia juga dianggap sebagai pendahulu langsung dari ilmu matematika dan astronomi kuno di Yunani yang kemudian berubah dan beradaptasi dengan revolusi sains di Eropa.

Selama abad ke-7 dan ke-8 sebelum masehi, para astronom Babel mengembangkan pendekatan baru dalam ilmu astronomi. Mereka mulai mempelajari filsafat yang berhubungan langsung dengan sifat ideal alam semesta dan mulai memanfaatkan logika dibandingkan harus menggunakan penafsiran dan ramalan untuk menengetahui tentang sistem tata surya. Hal ini merupakan kontribusi penting dalam dunia astronomi dan juga ilmu filsafat, beberapa ilmuwan menyebut hal ini sebagai revolusi ilmiah pertama dengan pendekatan baru. Pendekatan-pendekatan astronomi tersebut kemudian di adopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan astronomi Yunani dan Hellenistik.

Satu-satunya astronom Babel yang dikenal mendukung model pergerakan planet heliosentris adalah Seleucus of Seleucia. Seleucus dikenal dari tulisan Putarch, disebutkan bahwa Seleucus mendukung teori yang menyebutkan bahwa bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari,

Matematika

Teks matematik Babel sangat banyak jumlahnya dan teredit dengan sangat baik. Sistem matematik Babel adalah sexagesimal atau bilangan berbasis 60. Oleh karena itu, di masa moderen sekarang penggunaan angka 60 seperti 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, dan 360 atau 60x6 dalam derajat lingkaran. Kemajuan besar dalam matematika ini terjadi karena dua alasan. Pertama, angka 60 memiliki banyak pembagi yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, dan 30, yang membuat perhitungan jadi lebih mudah. Selain itu, bangsa Babel memiliki sistem bilangan real dimana digit yang ditulis sebelah kiri memiliki nilai yang lebih besar seperti bilangan berbasis 10.

Pencapaian dalam ilmu matematika lainnya yaitu ditemukannya penentuan nilai akar kuadrat, bahkan para ilmuan Babel telan mendemonstrasikan teori Pythagoras, jauh sebelum Pythagoras sendiri muncul dengan teorinya dan hal ini dibuktikan oleh Dennis Ramsey yang menerjemahkan sebuah catatan kuno yang berasal dari tahun 1900 sebelum masehi.Penjelasannya seperti berikut :

4 adalah panjangnya dan 5 adalah panjang diagonalnya, lalu berapa lebarnya?. Mereka mengumpamakan jika kedua angka tadi dikalikan dengan angka itu sendiri, maka akan ditemukan nilai tengahnya. Jika 4 x 4 = 16 dan 5 x 5 = 25, maka selisih antara 16 dan 25 adalah 9. Dari angka berapakah kita bisa mendapatkan angka 9? Angka tersebut harus bisa menghasilkan 9 jika angka tersebut dikalikan dengan angka itu sendiri, dan 9 didapatkan dari 3 x 3. Sehingga disimpulkan bahwa 3 adalah lebarnya karena semua angka dikalikan dengan angka itu sendiri.

Ner 600 dan Sar 3600 terbentuk dari angka 60 yang sesuai dengan derajat khatulistiwa. Catatan kuno tentang kuadrat dan kubus yang dihitung menggunakan angka 1 hingga 60, ditemukan di Senkera dimana orang-orang telah menegenal jam matahari, clepsydra, juga tuas dan katrol, padahal saat itu mereka belum memiliki pengetahuan tentang mekanika.Bangsa Babel juga sudah lama mengenal lensa kristal dan penyalaan bubut sebelum ditemukan oleh Austen Henry Layard dari Nimrud.

Bangsa Babel juga sudah sangat familiar dengan aturan umum untuk mengukur suatu area. Mereka mengukur keliling lingkaran sebanyak 3 kali diameter dan luasnya sebagai satu per duabelas kuadrat dari lingkaran, dan jika hitungannya benar, maka nilai π akan bernilai 3.

Volume silinder diambil sebagai produk dari alas dan tinggi, namun, volume frustum sebuah kerucut atau piramida persegi dihitung dengan tidak benar sebagai produk dari ketinggian dan setengah jumlah dari basis. Juga, ada penemuan terbaru dalam sebuah catatan kuno mencantumkan bahwa nilai π adalah 3 dan 1 / 8. Di Babilonia juga dikenal mil Babel, yang merupakan ukuran sebesar jarak sekitar tujuh mil hari ini. Pengukuran jarak ini dikonversi menjadi satu mil-waktu yang digunakan untuk mengukur perjalanan Matahari, yang merepresentasikan panjangnya waktu.

Warisan Budaya

Sebuah warisan budaya dari peradaban Babilonia yang terkenal adalah taman gantungnya. Taman Gantung Babilonia yang dikenal pula sebagai Taman Tergantung Semiramis dan tembok-tembok kerajaan Babylon adalah salah satu di antara tujuh keajaiban dunia kuno yang terletak di Al-Hillah, 50 kilometer selatan Baghdad, Irak di sebelah tebing timur Sungai Euphrates .Taman gantung Babilonia dan menara Babel dipandang sebagai simbol kekuasaan , kesombongan dan kemewahan.

Taman Tergantung sebenarnya tidaklah betul-betul "tergantung" seperti terikat dengan tali. Namanya berasal dari terjemahan kata Kremastos dari bahasa Yunani atau kata Pensilis dari bahasa Latin, yang artinya bukan hanya "tergantung” tetapi juga "anjung", seperti terletak di atas beranda atau suatu teras. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 sebelum masehi sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis, yang merindukan rumahnya. Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.

Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya arsitektur yang dilengkapi taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herdotus, seorang penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), ia memerintahkan untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.

Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunan-bangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung.

Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan Babylon yang tiada duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m²). Wujud arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.

Festival

Ada sebuah festival utama di Babilonia yaitu Buylshu Mishtkaru,festival untuk mengusir roh jahat. Banyak pria Babel yang menghadiri festival ini bahkan sejak usia mereka masih sangat muda. Pada Festival ini, biasanya seorang imam akan menyembelih hewan, yang biasanya seekor sapi, sebagai sebuah persembahan agar para dewa senang. Sebagai gantinya, para dewa mungkin akan memberikan izin kepada orang-orang di festival untuk mendapatkan sebuah jimat untuk masing-masing orang yang dipercaya akan melindungi mereka selama mereka hidup.

Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Babylonia

posted under | 3 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Name*


Message*

Welcome To Basil

My Instagram

Facebook

Recent Posts

A Theme For

    Blogger Friends


Recent Comments